“Mmmmmm, kemana ya? Aku benar-benar tidak memikirkannya. Ha Ha Ha” tertawa renyah seperti biasa.
“Sebelumnya sih aku mau bertanya dulu, hei bocah! Siapa namamu? Nanti aku bingung harus memanggilmu apa.”
Dengan suara lirih anak itu menjawab, “Ayumu Kurosaki, pokoknya aku tidak mau pulang ke rumah. Turunkan aku dimana saja asalkan jangan ‘neraka’ itu. Aku benci rumah”
“Baru kali ini ada orang yang phobia terhadap rumah, jadi kalau kau berjalan di sekitar perumahan kau akan ketakutan setengah mati ya. Ha Ha Ha” Ninomiya menjawab dengan tidak serius.
“Yah tenang saja sih, Manajer-san tinggal di apartemen kok. Jadi kau tidak usah takut. Iya kan Manajer-san!?”
“Apa maksudmu Nino, jadi aku harus menampung anak ini di apartemenku? Mengurus dirimu saja aku sudah kerepotan!”
“Di apartemenku juga ga apa-apa sih, tapi kan di ditempatku ada peraturan tidak boleh membawa hewan masuk!? OK! Bercanda! Maaf, maaf! Kuro-chan bukan hewan kok. Apakah baik kalau kau tidak pulang ke rumah? Pasti orang tuamu khawatir, dan pasti sekolahmu akan terhambat.” Ninomiya membujuk Kurosaki.
“Lebih baik kau dorong aku ke jurang daripada harus kembali ke rumah itu. Tidak akan ada yang mengkhawatirkan diriku. Tidak ada yang mengharapkan keberadaan diriku di dunia ini.” dengan intonasi penuh kebencian.
“Hah~ baiklah, tapi kau harus menuruti kata-kataku ya. Kalau tidak nanti aku akan mencari alamatmu dan mengirim dirimu ke orang tuamu. Aku akan menunggu sampai kau siap untuk pulang ke rumah. Manajer-san, dia akan tinggal ditempatku untuk sementara. Bisa-bisanya seorang manajer membuat artisnya susah begini!”
...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar