Halaman

Sabtu, 27 Juli 2013

Translation Magazine

Arashi Tears (’07 Magazine Interview)

Saya mengetik terjemahan ini sambil sesekali menahan tangis. Begitu hangat hati para member Arashi. Apalagi Nino, saya tahu bahwa orang ini sebenarnya adalah orang yang sangat baik. Hanya saja tidak pernah diperlihatkannya ke para penonton. Setelah membaca ini aku dengan sangat yakin dan mantap bahwa "I Love Arashi".

Ohno Satoshi :
Sejujurnya, laki-laki menangis bukan sesuatu yang benar-benar memalukan. Tetapi aku akan mudah  menangis dalam banyak situasi, dan aku tidak ingin orang lain tahu. Ada sekali aku berbicara pada Nino di telepon, dan anak itu tiba-tiba mengatakan “Riida, kau selalu menjaga kita yang seperti ini, sebenarnya, terima kasih… tidak peduli apa yang kita katakan setiap hari, di dalam hati kita, Riida kita adalah yang terbaik! Kita tidak ingin menggantikanmu dengan orang lain! Apakah kau dengar? Kau tidak tidur kan?”. Ada sesuatu yang yang merasuk ke dalam hatiku ketika aku mendengar ini…
Aku tidak bisa membalas kata-katanya tetapi “Aku tutup ya”. Pada akhirnya aku mendapat ceramah darinya karena hal itu…tetapi sebenarnya aku merasa buruk mengatakan hal tersebut. Anak-anak ini yang bisa melihat orang sepertiku sebagai pemimpin, aku benar-benar mencintai mereka. Jika aku berada di grup lain, aku mungkin tidak akan mendapatkan perhatian seperti ini, oleh karena itu aku selalu berterima kasih. Aku tidak ganteng dan juga tidak memiliki sesuatu yang special, tetapi karena Arashi sangat tganteng dan special, makanya aku menjadi seseorang yang luar biasa…
Maa..aku merasa sangat bersalah seseorang sepertiku menjadi pemimpin, tetapi aku benar-benar mencintai mereka, sangat-sangat cinta.
Orang bodoh ini, bahkan jika mereka membuat kesalahan diamana tidak ada satupun yang memaafkan mereka, aku tidak akan pernah bisa membiarkan mereka. Aku hanya berpikir untuk melindungi mereka…tidak perduli kapan, meskipun jika Arashi tidak ada lagi. Tidak! Jika kita  bersama maka Arashi tidak akan pernah berakhir.
Kita telah berjalan bersama selama ini, tidak akan merubah masa depan.
Ketika aku berpikir tentang ini, air mataku akan jatuh…

Sakurai Sho
Ketika kau mulai tumbuh pada usia tertentu, kau akan makin sedikit menangis. Mungkin kau menjadi kebas terhadap dunia ini. Dari perspektif yang lain terlihat sepertinya kau kehilangan kepedulianmu, tetapi sebenarnya adalah karena kau ingin menjadi lebih kuat. Oleh karena itu saya berpikir bahkan jika kau merasa sedih maka harus dapat bertahan, menjadi seorang laki-laki. Tetapi ketika selama tour kemarin, kita berlima membicarakan tentang masa lalu dan dan tiba-tiba anak ini mulai menangis dan aku tidak mau menyebutkan namanya dengan jelas, isnisialnya M-kun.
Kemudian Aiba tiba-tiba merangkul bahu Matsujun dan ikut menangis bersama. Ada apa dengan si bodoh ini.
Meskipun begitu, aku juga mendadak memeluk salah satu dari mereka dan mulai menangis bersama. Ruangan itu menjadi lautan air mata.
Jika seseorang melihatnya mereka pasti berpikir ada apa ini, orang-orang ini sangat menyolok. Tetapi sebenarnya, ini kita seperti biasanya…oleh karena itu kita merasa benar-benar senang. Jarang-jarang suatu grup bisa berbagi masing-masing tangisan ke anggota lain, oleh karena itu aku cinta Arashi. Aku dengan pasti menjadi pendukung Arashi. Kita ditakdirkan bersama.

Aiba Masaki

Karena dingin, aku telat. Para staff benar-benar marah, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan, Nino tiba-tiba berlutut di depan staff. Dia benar-benar tidak tahu bisa sejauh itu, tetapi  aku benar-benar tersentuh waktu itu! Aku punya teman yang mengambil alih meminta maaf atas kesalahanku.
Dia menghargaiku saat ini…aku banyak memikirkannya. Maa…kemudian setelah beberapa bulan setelahnya aku memberikan banyak uang ke anak itu. Tetapi jika untuk anggota Arashi, aku tidak akan merasa tertekan berapapun aku mengeluarkan uang. Tidak peduli uang atau waktu atau bahakan diriku sendiri. Orang-orang yang bisa mengorbankan dirinya sendiri seperti itu benar-benar ada.
Semua yang aku lakukan adalah memikirkan Arashi, dan itu membuat air mataku jatuh. Itu sama halnya ketika aku sakit. Aku tidak ingin sakit, tetapi aku menyebabkan banyak masalah untuk banyak orang.
Pekerjaan yang seharusnya adalah bagianku, diambil alih oleh mereka berempat dan bahkan merawat saya. Oleh karena itu aku tidak bisa berbaring, aku memaksakan diri untuk melanjutkan acara. Waktu itu, Jimusho tidak mengatakan apapun, tetapi Riida dan Sho kun benar-benar marah, mereka mengatakan “Kau pikir kau harus berada di sini sekarang? Kau bisa pergi ke pertunjukkan kapanpun, pertama-tama jaga dirimu sendiri!”. Waktu itu aku sangat merasakan perbedaan antara anggota Arashi dengan orang-orang lain tempat aku bekerja. Ada orang yang tanpa pamrih peduli terhadap diriku, aku begitu tersentuh tubuhku pun mulai bergetar. Benar-benar tidak bisa dilupakan, tidak, aku tidak akan melupakannya. Dan tidak ada air mata kesedihan, tetapi meluapnya kegembiraan...itulah...karena itu, aku ada di sini sekarang.

Ninomiya Kazunari
Aku biasanya tidak suka suasana menangis, tetapi jika air mata ini jujur dari dalam lubuk hati, aku tidak berpikir itu memalukan, dan bukan kesedihan buta, aku harus mengatakan hal itu yang membuat dada anda merasa hangat. Aiba chan mengatakan karena aku tersentuh, tetapi sebenarnya aku tergerak oleh Aiba. Aku benar-benar terkejut, si bodoh ini yang tertawa setiap hari tiba-tiba jatuh tersungkur. Tetapi si bodoh itu masih ingin tinggal dengan Arashi bahkan ketika dia sedang menderita. Di depan kamera dia tersenyum, ketika kamera mati dia langsung berbaring, bahkan tidak bisa berkata sepatah kata pun, dia benar-benar tidak ingin pergi dari sisi Arashi. Sebuah respon profesional, sebenarnya dia hanya orang bodoh.
Ketika dia tersenyum sambil menahan sakit, sebenarnya dia menangis di dalam. Aku pikir aku diberkati, bisa bertemu orang-orang seperti ini. Meskipun aku biasanyasuka orang-orang, tetapi rasa sayang untuk Arashi aku punya kepercayaan diri bahwa diriku tidak akan kehilangan orang lain. Itulah cinta dalam hatiku. Jika aku bilang aku bisa melihat orang lain meneteskan air mata, itu hanya bisa oleh Arashi. Tangisan dan senyuman dibagikan sepanjang jalan kami. Aku percaya hal itu akan sama di masa depan.
Aku telah menjadi lebih baik, karena Arashi sangat baik.

Matsumoto Jun
Aku adalah seorang yang bisa menangis saat menonton film, oleh karena itu aku pikir menangis akan membuatmu merasa lebih baik. Mungkin aku akan dipanggil si cengeng, tetapi aku tidak ingin kehilangan tangisanku, hidupku akan menjadi begitu kosong tanpa air mata. Saat ulang tahunku, di konser dimana tidak hanya anggota Arashi, tetapi juga para fans bernyanyi lagu ulang tahun. Saat-saat ketika orang asing tak dikenal mengirim hadiah mengatakan bahwa mereka mendukung aku. Ketika aku membaca tentang indahnya cerita cinta. Ketika aku melihat orang-orang yang memberikan yang terbaik melalui masa sulit mereka, karena aku bisa merasakan hal yang luar biasa di dunia ini. Aku bahkan tidak tahu mengapa saya mulai menangis kejer, air mata waktu itu akan menjadi sangat hangat.
Ketika Arashi mengobrol bersama dan tertawa, ketika aku melihat senyum itu, mataku akan mulai buram. Karena aku mempunyai perasaan berterima kasih ini, aku selalu berpikir jika aku tidak bersama dengan orang-orang ini, mungkin aku akan kehilangan diriku sendiri..
Waktu dimana aku merasa lelah, kekuatan yang diberikan kepada saya, berjalan bersama di jalan menuju masa depan, titik ke arah yang benar, dari berbagai aspek, hal itu diberikan oleh Arashi. Terakhir kali ketika anggota lain merahasiakan pesta ulang tahunku, dari pagi mereka hanya diam saja, aku sebenarnya marah dalam hati, tetapi mereka mempersiapkan untuk mempermalukan diriku. Ketika aku melihat wajah tersenyum anggota lain, aku berbalik dan mulai menangis.
Anggota yang lain juga tahu bahwa aku akan menangis...Sho kun bahkan memelukku, aku tidak merasa malu atas semua itu, karena kita adalah keluarga.
Itulah mengapa aku suka menangis...ketika aku menangis maka perasaanku menjadi lebih baik...

Bagaimana? Bikin nangis kan!?

Kredit :http://aqilarashi.blogspot.com/2011/06/arashis-tears-07-magazine-interview.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar